Selamat datang di .::PETANI_NANAS SIMADU DAN BIBIT NANAS SUBANG::.

Distributor Product Buah Nanas dan Bibit Nanas Kwalitas Terbaik

Harga termurah sampai termahal di sesuaikan kwalitas Product

Harga negosiasi sewaktu-waktu bisa berubah naik/turun sesuai musiman

Pemesanan terjamin aman dari penipuan

Ongkir ditanggung oleh pembeli

Bonus 100 Batang Setiap pembelian 1000 batang keatas

Sunday, January 1, 2017

JUAL BUAH NANAS IMLEK

Silakan Hubungi kami : Tlp / WA : 085321223131

Silakan Hubungi kami : Tlp / WA : 085321223131
Jelang Perayaan Tahun Baru Imlek 2568 yang jatuh pada hari 28 Januari 2017, Permintaan buah Nanas di kota Subang meningkat tajam. Bahkan sudah ada pemesanan dari jauh-jauh hari untuk persiapan menjelah hari besar tersebut.

Permintaan pesanan kepada kami  buah Nanasnya yang memiliki berkarakter mulus tidak cacad dan daun mahkotanya pun harus lurus segar bugar.
Silakan bagi anda yang berminat langsung Buah Nanas untuk hari Imlek, bisa hubungi kami langsung sebagai petani Nanas Subang.

Tlp/WA : 085321223131
PIN BB : 5CAA8807

Saturday, February 13, 2016

HARGA BIBIT NANAS SUBANG

Anda mau menanam Bibit Nanas Cayene dikebun..? yang pertama anda harus ketahui,
Keberhasilan Penanaman nanas sangat ditentukan oleh kwalitas bibit nanas tersebut.

Untuk memilih bibit nanas anda dituntut harus teliti, jangan sampai menyesal dikemudian hari, karena saat ini banyak sekali yang menjual bibit nanas dengan harga murah kwalitas rendah, dikemudian hari anda kecewa dengan hasilnya karena tidak sesuai dengan harapan anda.
Ini gambaran Kebun Nanas Subang yang menghasilkan buah Nanas yang memuaskan,


Harga & Kwalitas Bibit Nanas Subang :

1. Bibit Nanas Kwalitas Rendah  = Rp. 1.500,-/Batang (Menghasilkan Buah Nanas kurang memuaskan)
2. Bibit Nanas Kwalitas Sedang  = Rp. 3.000,-/Batang (Menghasilkan Buah Nanas tidak Merata)
3. Bibit Nanas Kwalitas Bagus    = Rp. 5.000,-/Batang (Menghasilkan Buah Nanas Simadu)

Minimal Pemesanan :
Minimum 500 Batang,... Maksimal tidak terbatas...


Harga belum termasuk ongkos kirim (ONGKIR).....
Untuk pemesanan silakan anda Hub : 
Hp : 085321223131
BB : 2AFA0AE9
Alamat : Kp. Karihkil Rt.02/02 Desa Kasomalang kulon kec. Kasomalang - Subang 

NANAS SIMADU, IKON KOTA SUBANG

Nanas Subang
Tidak lengkap rasanya bila berkunjung ke wilayah Subang, tidak mencicipi nanas Subang yang telah sohor ke penjuu negeri dengan nanas “si Madu “ yang rasanya manis dan tidak meninggalkan kecut di lidah. Nanas adalah salah satu produk andalan kabupaten Subang.
Setiap tahun Subang menghasilkan tidak kurang 59.000 ton nanas. Sentra produksi buah yang kulitnya bersusun sisik ini di Kecamatan Jalancagak. Tetapi, tidak semua nanas yang dihasilkan adalah nanas “Si Madu” yang kondang ke seluruh negeri. Nanas jenis ini terkenal karena berair banyak dan mempunyai rasa manis tanpa rasa getir dan tidak menyebabkan gatal di kerongkongan.
Buah yang memiliki berat antara 3-3,5 kilogram ini menjadi istimewa karena tidak mudah ditemukan. Sama seperti satu atau dua kelapa muda kopyor yang ditemukan dalam rimbunan buah kelapa, sebutir atau dua butir nanas madu mungkin bisa ditemukan dalam satu kuintal nanas. Itu sebabnya tidak mudah bagi yang ingin mencicipi buah itu menemukannya dalam deretan kios penjual nanas yang bertebaran di sepanjang jalan di Kecamatan Jalancagak.
Nenas cv. Smooth Cayenne berukuran besar, berat buah antara 1,5 – 5 kg (rata-rata 2,3 kg). Bentuk buahnya lonjong atau silindris, warna kulit buah hijau kekuningan, dengan mata yang datar. Daging buahnya berwarna kuning pucat sampai kuning. Inti buahnya berukuran sedang. Rasa buahnya manis asam, rendah serat dan berair serta memiliki aroma yang khas. Karena rasanya yang agak masam, nenas cv. Smooth Cayenne sangat baik sebagai bahan olahan, seperti selai, juice, nenas kaleng, pure dan lain sebagainya.
Pedagang Nanas Si Madu di pinggir jalan Subang
Kecamatan Jalancagak merupakan sentra utama pengembangan nenas di kabupaten Subang dengan luas areal 2608 Ha atau sekitar 80 % dari total pengembangan seluas 3.253 Ha. Desa Bunihayu, Kumpay, Curugrendeng, Tambakan, Tamabak Mekar dan Cimanglid merupakan daerah yang terluas menanam nenas yaitu 492 ha, 372 ha, 268 ha, 229 ha, 215 ha dan 286 ha. Sedangkan desa lainnya dibawah 200 ha.
Sebagai tanaman rakyat, budidaya nenas di Kabupaten Subang dilakukan secara sederhana di sekitar pekarangan rumah dan tegalan, dengan input teknologi yang terbatas. Bentuk kebun rata-rata belum sehamparan dan letaknya terpencar.
Oleh karena itu, produktivitas nenas yang dihasilkan pada umumnya masih berkisar antara 20 – 35 ton/ha. Apabila teknologi budidaya dilakukan dengan lebih baik, produktivitas nenas Subang dapat ditingkatkan sampai dengan 50 – 60 ton/ha.
Rendahnya produktivitas nenas juga disebabkan karena tanaman yang diusahakan sebagian besar berumur diatas 10 tahun. Agar tanaman dapat berproduksi tinggi dengan kualitas yang terjamin, perlu dilakukan pembongkaran tanaman dan menggantikannya dengan pertanaman baru yang berasal dari bibit baru. Sebagian petani yang bermodal telah melakukan budidaya secara intensif. Mereka umumnya juga mempunyai posisi kuat dalam pemasaran.
Masa panen nenas di Kabupaten Subang berlangsung sepanjang tahun, Panen raya terjadi pada bulan Oktober sampai Januari, dengan rata-rata produksi 20 – 35 ton/ha. Panen sepanjang tahun dapat dilakukan karena petani melakukan pengaturan pola tanam dan pengaturan pembungaan dengan ethrel.
Sentra utama pengembangan nenas di Kabupaten Subang, tersebar di lima Kecamatan, yaitu Kecamatan Sagalaherang, Jalancagak, Cisalak, Tanjungsiang, dan Cijambe. Disamping itu, nenas juga dikembangkan di Kecamatan Cibogo, Pagaden, Purwadadi, Patokbeusi, Binong, Compreng dan Subang.
Pedagang kirim ke Pasar, Swalayan, Supermarket
Usaha agroindustri nenas skala kecil mengolah nenas menjadi berbagai produk olahan seperti dodol, manisan, kripik, dan jus. Produk-produk tersebut dipasarkan untuk masyarakat menengah ke bawah di beberapa kota tertentu. Namun, karena terbatasnya teknologi dan modal, industri rumah tangga ini belum dapat berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, industri skala rumah tangga ini masih banyak memerlukan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah baik dalam pengembangan teknologi, kesiapan sumber daya manusia, manajemen usaha, modal usaha dan pemasaran.

Untuk pemesanan silakan anda Hub : 
Hp : 085321223131
BB : 2AFA0AE9
Referensi : www.kotasubang.com

BUAH NANAS SUBANG LANGKA DI PASARAN AWAL TAHUN 2016 HARGA NAIK 2 KALI LIPAT

Pengemar nanas subang harus gigit jari, pasalnya, pada awal tahun 2016 ini seharusnya masa panen di karenakan ada beberapa perubahan cuaca sebelumnya terjadi panas terik matahari yang begitu menyengat pada bulan-bulan akhir tahun 2015 maka pertumbuhan nanas pun tidak begitu baik.

kalaupun ada buah nanas tersebut nilai harganya naik 2 kali lipat, banyak perusahaan dalam negeri atau pun luar negeri berdatangan mencari buah subang ini. namun begitulah kenyataannya buah Nanas ini sangat langka sampai-sampai mencapai harga yang begitu tinggi

beberapa waktu kemarin awal tahun 2016 dari malaysia pun kunjungan ke Kab. Subang untuk mensurvey keberadaan buah nanas subang karena di negaranya kekekurangan stock. akhirnya mereka pun tahu bahwa negara indonesia pun yang termasyhur buah nanas subang terjadi kelangkaan

Untuk pemesanan silakan anda Hub : 
Hp : 085321223131
BB : 2AFA0AE9
Kunjangan Orang Malaysia Ke kebun kita

Kondisi lihat penanamannya

survey perkembangan buah nanas umur 2 bulan

Wednesday, March 4, 2015

CARA BUDIDAYA BUAH NANAS



Untuk pemesanan silakan anda Hub : 
Hp : 085321223131
BB : 2AFA0AE9

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
Nanas termasuk dalam famili Bromiliaceae. Adapun klasifikasi tanaman nanas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.

Nanas sering disebut bromeliad dengan lebih dari 2400 kerabat yang memiliki penampilan menarik. Tanaman nanas termasuk dalam famili nanas-nanasan. Tanaman tersebut adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia dan Paraguay. Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Tanaman nanas terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan tunas.
Sistem perakaran nanas sangat padat namun dangkal dengan kedalaman akar sekitar 15 cm. Namun dalam tanah yang remah, subur dan bebas dari parasit, akar tanaman nanas dapat memanjang sekitar 50 cm secara vertikal dan 1,83 m secara horizontal dalam waktu satu tahun (Nakasone dan Paull, 1999 dalam Chasanah, 2006). Akar tanaman nanas menyebar, tetapi dangkal, akar - akar cabang dan rambut-rambut akar banyak terdapat dipermukaan tanah.
Batang sebagai tempat melekat akar, daun, bunga, buah, dan tunas. Secara visual batang tersebut tidak nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun, tangkai bunga atau buah yang merupakan perpanjangan dari batang.
Daun tanaman nanas menurut Wee dan Thongtham (1997) dalam Chasanah (2006), berbentuk pedang, panjangnya dapat mencapai 1 m atau lebih dengan lebar 5-6 cm. Pinggiran daun berduri atau hampir rata tergantung varietasnya. Bagian ujung daun lancip, bagian pangkal daun berdaging, berserat, beralur, dan tersusun dalam spiral yang menutupi seluruh batang.
Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifathermaprodit berkedudukan di ketiak daun. Jumlah bunga yang mekar setiap hari berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu terbentuknya bunga dari mulai penanaman sekitar 6-16 bulan.
Pada umumnya pada satu tanaman atau satu tangkai buah hanya dapat tumbuh satu buah saja, tetapi karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu buah pada satu tangkai yang disebut multiple fruit atau buah ganda. Pada ujung buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown atau mahkota ganda.
JENIS ATAU VARIETAS NANAS
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayenne (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas/kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayenne dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/kultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah Nanas Bogor, Subang, dan Palembang (Prihatman, 2000).

SYARAT TUMBUH
Daerah penyebaran nanas dari 300 LU sampai 300 LS. Tanaman nanas memerlukan beberapa persyaratan iklim yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh baik. Faktor iklim tersebut mencakup curah hujan, ketinggian, kelembaban, suhu, dan cahaya matahari.
Menurut Nakasone dan Paull (1999) dalam Chasanah (2006), curah hujan yang dibutuhkan dalam pertanaman nanas antara 600-3500 mm per tahun dengan curah hujan optimum 100-1500 mm per tahun.
Kelembaban tanah yang berlebihan pada awal pembungaan dapat meng-hambat pertumbuhan buah dan menghasilkan daun yang berlebihan, sedangkan kelembaban yang berlebihan pada saat pembungaan akan menurunkan mutu. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas sekitar 29-32 0C.
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, nanas lebih cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur yang rendah.
Kesuburan tanah dapat meningkatkan produktivitas, oleh karena itu tanah yang digunakan untuk menanam nanas sebaiknya memenuhi kriteria tanah subur. Tanah yang subur terdiri atas udara 25%, air 25 %, mineral 45%, dan bahan organik 5 %. Derajat keasaman yang cocok sekitar pH 4,5 - 6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis, sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.

TEKNIS BUDIDAYA
Pengolahan lahan
Pada musim kemarau lahan dibersihkan dengan membuang batu dan tanaman yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dilakukan pada awal musim hujan bersamaan dengan persemaian. Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat pengerjaan tanah selesai, bibit tanaman yang disemaikan telah siap dipindahkan ke lahan. Pengolahan tanah dilakukan dengan menggemburkan, membalikkan posisi tanah, dan memperbaiki sirkulasi udara dengan mencangkul atau membajak tanah sedalam 30-40 cm. Tanah digaru dan bongkahan tanahnya dipecahkan.
a) Pembentukan bedengan
Pembentukan bedengan dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Sistem bedengan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian disekelilingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm, dan tinggi bedengan sekitar 30-40 cm (Prihatman, 2000).
b) Pengapuran
Derajat kemasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5 - 6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit, Dolomit, Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata. Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2 - 4 ton/ha (Prihatman, 2000).
Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman nanas bertujuan untuk mendapatkan bibit yang cepat dalam jumlah banyak dan seragam. Teknik perbanyakan tanaman nanas dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif yang digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah, stek batang, dan dengan cara kultur in vitro, sedangkan cara generatif dengan biji yang ditumbuh-kan di persemaian. Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang per-tumbuhannya normal, sehat, serta bebas dari hama dan penyakit.
Pembibitan Tanaman
Tanah tempat persemaian harus digemburkan terlebih dahulu. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik. Kedalaman persemaian dan jarak tanam mempengaruhi pertumbuhan. Penyiraman dilakukan secara berkala agar kondisi media tanam selalu lembab. Pemupukan dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan bibit.
Pemilihan bibit merupakan langkah awal dalam proses budidaya nanas. Keberhasilan agribisnis nanas tidak lepas dari penggunaan bibit unggul yang tepat. Bibit yang unggul merupakan bibit yang memiliki produksi tinggi, tahan hama penyakit, dan mempunyai karakteristik sesuai dengan permintaan pasar.
Hal yang harus dilakukan dan diamati adalah pembuatan media tanam, jenis media tanam, komposisi media tanam, kedalaman persemaian, jarak tanam, pe-nyiraman, dan teknik pemupukan.

Adapun tahap-tahap pembibitan tanaman nanas adalah sebagai berikut :
a) Persemaian tanaman
Persemaian nanas memerlukan perlakuan khusus dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada pangkal daun untuk mempercepat pertumbuhan akar. Daun yang telah diolesi ZPT disemaikan sedalam 1,5 – 2,5 cm dengan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). Stek daun nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Campuran media berupa tanah halus, pasir, dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian ke pembesaran bibit.
b) Pemeliharaan bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan dengan penyiraman secara berkala yang di-lakukan pada pagi dan sore hari. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar kondisi media agar tetap lembab. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat di-lakukan jika diperlukan. Pemeriksaan bibit dilakukan untuk mengetahui mutu bibit di lapangan.
c) Pemindahan bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan (Prihatman, 2000). Pemindahan bibit dilakukan dengan cara membasahi media bibit dan menanamkannya setinggi leher akar tanaman.
Penentuan Pola dan Jarak Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. (Prihatman, 2000). Tanaman nanas cocok untuk dikembangkan sebagai tanaman sela, pagar, atau tumpangsari diantara tanaman lain, baik tanaman semusim ataupun tanaman tahunan. Nanas dapat ditumpangsarikan dengan pohon albasia, mahoni, tomat atau cabai.
Kepadatan tanaman bergantung pada jarak tanam. Jarak tanam dan lubang tanam menentukan jumlah populasi dan pertumbuhan perakaran. Pembuatan jarak tanam untuk tanaman nanas antara 40 cm x 60 cm atau 60 cm x 80 cm. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm3. Untuk membuat lubang tanam digunakan cangkul, tugal, atau alat lain.

PENANAMAN
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan : (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak tanam; (2) mengambil bibit nanas dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah dipadatkan disekitar pangkal bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas sedalam 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah (Prihatman, 2000)
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan nanas meliputi penyulaman, penyiangan, pengairan, pembum-bunan, dan pemupukan. Hal yang harus diamati, penyulaman meliputi teknik penyulaman dan alat yang digunakan. Penyiangan meliputi teknik pengendalian gulma serta alat dan bahan yang digunakan untuk mengedalikannya. Pengairan meliputi sumber air, volume air yang digunakan dan teknik penyiraman. Pembum-bunan meliputi jumlah tanaman yang rebah, alat yang digunakan, dan teknik pembumbunan. Pemupukan meliputi jenis pupuk, dosis, dan teknik pemupukan yang dilakukan.
a) Penyulaman
Kegiatan penyulaman nanas dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan bibit atau tanaman baru. Faktor yang mempengeruhi penyulaman salah satunya adalah bibit yang mati terserang hama dan penyakit, atau pertum-buhan yang lambat. Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati atau tumbuh abnormal dengan bibit yang baru. Penyulaman dilakukan pada lubang tanam yang bibitnya mati. Penyulaman sebaiknya dilakukan tidak lebih dari satu bulan setelah tanam dan dilakukan seawal mungkin agar tidak me-nyulitkan pemeliharaan berikutnya. Penyulaman dilakukan seawal mungkin agar pertumbuhan tanaman tetap seragam.
b) Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari gulma. Gulma sering menjadi sarang hama dan penyakit. Waktu penyiangan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma di kebun. Penyiangan dilakukan sebelum gulma ter-sebut berbunga. Cara penyiangan dilakukan dengan manual, kored atau cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk bedengan.
c) Pembumbunan
Tanah disekitar tanaman digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar dari permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman menjadi kokoh.
d) Pengairan
Tanaman nanas tahan terhadap kekeringan, namun untuk pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan air yang cukup. Tanaman nanas dewasa perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Waktu pengairan di-lakukan pagi dan sore hari. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya ber-ukuran kecil.
e) Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam, kemudian pemupukan dilanjutkan 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea 100 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. (Apriliyana, 2010). Pupuk Urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan (Amaral, 2010).
Pemupukan dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium dan unsur hara mikro. Cara pemberian pupuk dibenamkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian ditutup dengan tanah atau dengan disemprotkan pada daun dengan menggunakan pupuk cair.
HAMA DAN PENYAKIT
Kompleksnya masalah hama dan penyakit nanas membuat orang yang berkecimpung dibidang nanas harus memiliki pengetahuan tentang ciri dan cara pengendaliannya secara baik. Pengendalian tersebut meliputi pengendalian secara kultur teknis, mekanis, kimiawi, dan biologis.
Pengetahuan yang harus dikuasai dalam pengendalian kimia meliputi jenis pestisida, jenis bahan aktif, cara kerja, dan keunggulan pestisida tersebut. Dengan mengetahui dan memahami prinsip dasar pengendalian hama terpadu dan peng-gunaan pestisida sesuai aturan, tidak akan mencemari lingkungan dan mem-bahayakan kesehatan manusia. Tindakan pengendalian dilakukan bila tingkat serangan hama dan penyakit menimbulkan kerugian secara ekonomis.
Hama
a) Penggerek buah (Thecla basilides Geyer)
Kupu-kupu berwarna coklat. Kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva, bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek. Gejalanya daging buah berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun, membuang bagian tanaman yang terserang hama, dan dengan menyemprot insektisida.
b) Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
Kumbang kecil berwarma coklat atau hitam. Larvanya berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuknya langsing berkaki 6. Gejalanya buah menjadi bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri). Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
c) Lalat buah (Atherigona sp.)
Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih. Gejalanya buah menjadi lunak. Pengen-daliannya dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah, dan dengan penyemprotan insektisida.
d) Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
Thrips berukuran sangat kecil panjangnya sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, dan bermata besar. Gejalanya terdapat bintik-bintik berwarna perak pada buah dan daun karena cairan sel daun dihisap oleh hama tersebut. Pada tingkat serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat. Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, mengurangi ragam tanaman inang, dan penyemprotan insektisida.
e) Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
Serangga berukuran kecil berdiameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat. Pengenda-liannya dengan penyemprotan insektisida.
f) Ulat buah (Tmolus echinon L)
Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus dan kepalanya kecil. Gejalanya buah menjadi berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang berat. Pengendaliannya dengan mengumpulkan ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida.
g) Hama lain:
Rayap, tikus, dan kutu tepung jeruk juga kadang - kadang menyerang tanaman nanas.

PENYAKIT
a) Busuk hati dan busuk akar
Penyebabnya adalah Cendawan Phytophthora parasitica. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyakit tersebut disebarkan oleh tanaman inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik yang belum matang, dan kelembaban tanah tinggi. Gejalanya terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis, daun-daun muda mudah dicabut, pada bagian pangkal daunnya membusuk dengan bau busuk, berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati. Pengendaliannya dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembaban sekitar kebun, memotong atau mencabut tanaman yang sakit, dan dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam.
b) Busuk pangkal
Penyebab cendawan Thielaviopsis paradoxa atau Ceratocystis paradoxa. Penyakit tersebut sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan, dan tanah. Gejala pada bagian pangkal batang, daun, buah, dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat, hitam, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan dan berbau khas. Pengendaliannya dengan menyimpan bibit sementara sebelum ditanam agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, menghindari luka-luka mekanis dan dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida.
c) Penyakit Lain
Penyakit lain yang biasa menyerang adalah busuk bercak gabus pada buah yang disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan bercak kuning oleh virus yang belum diketahui secara pasti jenisnya. Pengendalian dilakukan secara terpadu, meliputi peng-gunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan tanaman dan pemusnahan tanaman yang sakit (Soedarya, 2009).

PANEN
Panen buah nanas dilakukan tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota berbuah pada umur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tanaman yang berasal dari tunas akar dapat berbuah setelah berumur 12 bulan. Menurut Prihatman (2000), ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen adalah mahkota buah terbuka, tangkai buah mengkerut, mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat, warna bagian dasar buah kuning, dan timbul aroma nanas yang harum dan khas.
a) Cara Panen
Cara pemanenan dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam yang steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar buah tidak rusak dan memar.
b) Periode Panen
Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil.
c) Produksi
Potensi produksi tanaman nanas yang dibudidayakan secara intensif dapat mencapai 60-70 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20-25 ton/hektar, tergantung jenis nanas, sistem penanaman dan pemeliharaannya.

PASCAPANEN
Buah nanas termasuk komoditas yang mudah rusak, susut dan cepat busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai (Prihatman, 2000).
a) Pengumpulan
Setelah panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi. Pengumpulan hasil harus dilakukan sebaik mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah.
b) Penyortiran dan Penggolongan
Kegiatan sortasi dilakukan dengan memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah secara terpisah kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya.
c) Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan untuk mengumpulkan buah nanas sebelum diangkut ke pasaran. Buah nanas biasanya disimpan dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar 50C. Hal yang harus diperhatikan adalah cara penyimpanan, tempat pe-nyimpanan, dan berapa lama waktu maksimal untuk menyimpanan.
d) Pengemasan dan Pengangkutan
Kegiatan pengemasan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah. Jenis kemasan sangat mempengaruhi kualitas nanas. Pengangkutan di-mulai dengan menyusun nanas yang sudah dikemas secara teratur pada alat pengangkutan. Hal yang menentukan adalah jenis kemasan, teknik pengemasan, ukuran kemasan, teknik pengangkutan, dan alat angkut yang digunakan.

PEMASARAN
Apabila potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimum, nanas dapat dijadikan buah andalan, baik untuk ekspor maupun konsumsi dalam negeri yang akan terkait dengan pendapatan pelaku-pelaku agribisnis nanas. Permintaan produksi nanas dari waktu ke waktu terus meningkat. Pasar mempersyaratkan kualitas, jenis nanas, dan pengemasan produk yang baik. Hal yang harus diper-hatikan adalah jumlah produksi dan daya serap pasar.
Jika sobat ingin mengkopas atau memperbanyak artikel di atas silahkan saja, karena blog ini memang khusus diciptakan untuk berbagi. Terima kasih telah Berkunjung, Semoga Artikel diatas bermanfaat. . .


Jangan lupa tinggalkan JEMPOL dan KOMENTAR anda sebagai oleh-oleh. .

Friday, December 12, 2014

SELAYANG PANDANG ADMIN

Sebelumnya saya haturkan lambayan salam silaturahmi dimana pun anda berada, kebanggan luar biasa bagi saya bisa berkenalan dan bersilaturahmi dengan anda semua, semoga perkenalan kita ini menjadi gerbang rezeki untuk kita bersama. Ada pepatah mengatakan "Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta" itu bisanya dipakai di kaula muda.hehehhe..tapi kali ini saya mau mengenalkan diri saya agar pepatah orang tua "Tiada dusta diantara kita" hahaha...kyak apa aze yeh.... perkenalkan identitas saya


Nama : H. Amirudin, S.Pd.I
Tempat Tgl, Lahir : Subang, 08 Desember 1982
Alamat : Kp. Karihkil Rt.02/02 Ds. Kasomalang kulon Kec. Kasomalang Kab. Subang - Jawa Barat



Saya lahir (Anak Ke-7) dari keluarga pengusaha Buah Nanas & Bibit Nanas dari tahun 1970 orang tua (H. Muksin & Hj. Imas) saya sudah menggeluti dunia bisnis Buah Nanas & Bibit Nanas tersebut, karena komiditi tersebut di daerah kami sangat luar biasa membludak (sangat banyak sekali), pernah memasukan produknya buah nanas kepabrik-pabrik besar  dan juga termasuk bibit nanas ke lampung tengah dengan skala besar.

Maka saya mencoba meneruskan perjuangan bisnis jual beli buah nanas dan bibit nanas subang yang dulu dikelola oleh orang tua sendiri, Alhamdulillah dari tahun 2007 sampai sekarang terus muncul berbagai kepercayaan dan pemesanan-pemesanan di dalam kota sampai keluar kota.
Semoga dengan selayang pandang ini lebih mengenal lebih dekat diantara kita, dan menjadi saudara sampai kapan pun karena secara hakikiyah kita itu bersaudara...Thank's

Hormat Kami


Alhaj Amirudin

Tuesday, December 9, 2014

CARA TRANSAKSI

CARA TRANSAKSI PEMESANAN BARANG
 Untuk bertransaksi pemesanan barang serta pengiriman barang diantaranya :
1. Silakan anda komunikasi ke kami melalui contak kami yang telah di sediakan atau lebih jelasnya contak kami silakan Klik di sini
2. Hubungi kami dengan pemesanan secara matang karena kami menyesuaikan pemesanan yang di minta/pesan oleh konsumen.
3. Setelah jumlah pemesanan secara jelas maka kami akan koordinasi dengan biro jasa cargo (kami menggunakan Cargo Dakota) berapa Ongkir dari kami ke tujuan yang di maksud, nanti setelah ada keputusan dari pihak Cargo maka kami akan mengakumulasikan harga pemesanan serta ongkirnya.
4. Untuk dana silakan transfer ke bank yang kami sediakan
>> BNI : 0222117972 a/n Amirudin 
>> BRI : 3776-01-09896-53-7a/n Amirudin 


















Di Sesuaikan dengan jumlah dana sesuai dengan poin ke 3 (Jumlah Barang Pemesanan + Ongkir)
5. Setelah Dana di Cek lewat ATM sudah ada baru kita ke TKP untuk  siap-siap pengiriman Barang yang dipesankan.
6. Kami akan memberikan No Resi Cargo sebagai tanda bukti bahwa barang sedang lagi proses pengirimannya, Silakan klik disini untuk masuk ke situs cargo dakota


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Free Samples By Mail | pulsa elektrik | dealer pulsa | free template blogspot